Headlines News :

7 Pembohongan Publik Terbesar Dalam Sejar Dunia

Kebohongan dan kepalsuan telah menjalar dan menjadi borok di segala lapisan masyarakat. Bahkan di Amerika berdasarkan sebuah survey terpercaya,didapatkan angka 91% dari warganya terbiasa berbohong. Sebagian umat Islampun ada yang kecanduan dengan sikap tercela ini. Namun tahukah anda kebohongan terbesar dalam sejarah dunia ? Berikut MBSN menginformasikan untuk anda yang sudah kami rangkum dalam 7 Pembohongan Publik Terbesar Dalam Sejar Dunia :

1. Kebohongan Manusia Piltdown


Charles Darwin merupakan aktor di balik layar dari penipuan ini. Menggunakan teori yg asal-asalan tentang evolusi , ia berhasil membentuk sekumpulan pengikutnya untuk meneruskan kebohongan teori bahwa manusia be revolusi dari spesies kera. Dr.Alvan T. Marston melakukan analisa kepada fosil manusia piltdown yg diajukan oleh pengikut Darwin untuk diteliti, hasilnya sangat mencengangkan. Fosil tsb bukan fosil manusia purba, akan tetapi fosil buatan yg ada bagian yg sudah dimodifikasi dari potongan rahang kera, dsb.

2. The Big Lie: Nazi Propaganda
 

 
Nazi yang sangat membenci yahudi memutuskan untuk memusnahkan yahudi dari bumi. Untu mewujudkan hal ini, Adolf Hittler dan Mentri Propaganda-nya, Joseph Goebbels, meluncurkan kampanye untuk meyakinkan warga Jerman agar memusuhi yahudi
Para Katolik adalah para tuannya Nazi Jerman yang melaksanakan prinsip-prinsip kepausan. Gereja Roma merasa berhak untuk memusnahkan siapa saja, baik dengan cara lambat atau cepat, yang menghalanginya, yaitu orang-orang liberal dan kaum Yahudi, dikirim ke Auschwitz, Dochau, Belsen, Buchenwald dan kamp-kamp kematian lainnya.
Nazi mengisukan kebohongan-kebohongan yang menyatakan bahwa yahudi merupakan sumber dari seluruh kegagalan Jerman pada masa itu. Teori Nazi saat itu ""No Matter How Big The Lie is, People Will Believe It If U Repeat It Enough.

3. Pemalsuan Identitas Anna Anderson, alias Anastasia



Setelah revolusi Rusia, keberadaan keluarga besar tidak dapat  diterima di Bolsheviks. Di tahun 1918 tersebar kabar bahwa anggota keluarga besar tsb masih selamat. Berselang 2 tahun kemudian muncul sosok Anna Anderson men-klaim bahwa ia adalah Anastasia, putri bungsu dari keluarga besar Rusia. Baru akhirnya di tahun 1927 ia mengakui bahwa nama aslinya adalah Franziska Schanzkowska dan bukan Anastasia .
Di tahun 2009 barulah para ilmuwan menyatakan bahwa tidak ada satu anggota keluarga besar Rusia pun yg selamat dari eksekusi di Bolsheviks. 

4. Sumpah Palsu Titus Oates (Rencana Pembunuhan Charles II)



Peristiwa besar pada tahun 1678, yaitu apa yang dinamakan "Persengkokolan Paus" untuk membunuh Charles II sehingga saudaranya yang beragama Katolik James, Duke of York, dapat memerintah di tempatnya. Tanggal 6 September 1678, Titus Oates, seorang mantan pemeluk baru faham Katolik dan seorang mantan Jesuit, pergi kepada hakim, Sir Edmund Berry Godfrey, untuk memberitahukan kepadanya tentang persengkongkolan itu. Godfrey ditemukan mati, tidak lama kemudian. Hal ini hanya menghasilkan emosi pada Katolik yang diduga melakukan balas dendam. Pada pengadilan, Oates memberikan bukti, akan tetapi gagal, dan mulai saat itu ia mulai kehilangan kredibilitas. Oates pada akhirnya dipersalahkan karena sumpah palsu


5. Kontroversi Peristiwa Dreyfus



Peristiwa Dreyfus adalah skandal politik Perancis terburuk. Kapten Alfred Dreyfus (1859-1935), kapten Yahudi Perancis dihukum karena dituduh berkhianat memberi rahasia militer Perancis kepada Jerman dan lalu dibuan g ke Pulau Setan (1894). Pada 1897, saudara lelakinya meneliti dan menemukan bahwa tulisan yang mirip tulisan Dreyfus ialah tulisan Mayor Ferdinand Walsin Esterhazy. Bukti yang lebih jauh dituduhkan padanya sebagai membuka rahasia militer lebih jauh dan memalsukan bukti (Januari 1898). Hukuman buat Dreyfus menimbulkan antisemitisme, walau bukti terhadap tuduhannya dipalsukan, angkatan perang enggan mengakuinya. Setelah timbul minat umum terhadap perkara itu, diketahui Gereja Katolik Roma menyokong penghukuman itu. 

6. Perselingkuhan Clinton/Lewinsky



Reputasi Bill Clinton yang cemerlang akhirnya jatuh juga oleh perempuan. Semua pasti ingat kasus menghebohkan itu yang nyaris membuat Clinton tumbang dari kursi Kepresidenan. Pada tahun 1995, Monica Lewinsky, lulusan dari Lewis & Clark College, dipekerjakan untuk bekerja sebagai magang di Gedung Putih pada masa jabatan pertama Clinton, dan memulai hubungan pribadi dengan dia tahun itu. Hubungan itu terus berlanjut sampat Lewinsky pindah bekerja di Pentagon. Kasus ini terbongkar karena curhatnya pada teman kerjanya di Pentagon, Linda Tripp, yang diam-diam ternyata merekam percakapan telpon mereka. Tripp menyerahkan bukti kaset rekaman itu pada Kenneth Starr, Independent Counsel yangs edang menyelidiki sejumlah kasus yang melibatkan Clinton, termasuk skandal Whitewater, Filegate, dan Travelgate.

7. Skandal Watergate


 

30 Juli tahun 1974, atas paksaan dari Pengadilan Tinggi AS, Presiden AS saat itu, Richard Nixon, menyerahkan kaset rekaman skandal Watergate. Skandal Watergate terjadi pada tanggal 17 Juni 1972, ketika lima orang anggota tim pemenangan pemilu Nixon ditangkap atas tuduhan memasang penyadap suara di markas Partai Demokrat yang terletak di kompleks Watergate, Washington. Namun demikian, pemerintahan Nixon yang berasal dari Partai Republik menyangkal keterlibatan mereka dalam kasus ini. Senat AS kemudian mengadakan penyelidikan atas kasus ini dan terbukti bahwa penyadapan itu dilakukan dengan sepengetahuan Gedung Putih.


Sumber : Mata-NEWS

Fitra dan Pengalaman "School Without Walls"



MBSN- 
Terpilih sebagai Duta Pelajar Indonesia untuk Amerika dalam program pertukaran pelajar AFS-YES atau American Field Service - Youth Exchange Student dari Kedutaan Amerika Serikat di tahun 2008 silam, Fitra Elnurianda akhirnya mewakili Indonesia untuk belajar 1 tahun di sekolah bernama "School Without Walls".

"Jadi sekolah ini semacam SMA publik dengan sistem pembelajaran berpindah-pindah atau moving class," tutur gadis berkerudung yang akrab disapa Fitra, saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Jumat (14/9/2012).

Fitra mengakui belajar di sekolah tanpa dinding kelas (without wall) membuatnya tidak nyaman, ketika pertama kali menjalaninya. Akan tetapi, setelah beradaptasi dengan tempat, guru, dan teman-teman belajarnya, ia mulai menikmati sistem pembelajaran terbuka itu.

"Belajarnya tidak harus di kelas. Kadang bisa di cafe, taman, museum atau apapun. Namanya juga "tanpa dinding" jadi bisa dimana-mana. Seru sih, jadi nggak ngebosenin kelasnya. Bebas," kata Fitra lagi.

Ditanya soal perbedaan dengan sekolah pada umumnya di Indonesia, mahasiswi Universitas Jayabaya, semester VII jurusan Hubungan Internasional ini mengatakan sangat berbeda.

"Beda banget, kalau di Indonesia, karena kelasnya disitu-situ aja, maka temenannya jadi solid. Tapi, kalau disana temennya selalu beda-beda, jadi kalau nggak bisa bergaul, nggak ada temen deh," ucap Fitra.

Soal mata pelajarannya, Fitra memaparkan ada banyak mata pelajaran wajib yang harus diikuti setiap kelasnya, mata pelajaran lainnya siswa dapat memilihnya sendiri, seperti dance class, jazz music, atau kelas seni lainnya.

"Gurunya sudah seperti kawan sendiri. Asik, tetapi tegas kalau soal disiplin. Kita nggak bisa bolos satu hari pun. Sebab setiap kelas akan diabsen, kalau nggak hadir, maka akan ada mesin telepon otomatis yang menghubungi orangtua angkat kita disana," tuturnya.

Meski diakui, cara belajar di luar negeri akan menjadi lebih sulit dibandingkan dengan belajar di Indonesia, tetapi Fitra siap membagi-bagikan tips and triks bagaimana cara belajar di sekolah terbuka yang hari-hari kerjanya (workdays) lebih padat, sibuk dan serius bersama buku-buku tebal dan dosen-dosen yang super ketat.

"Okay, penyesuaian pertama memang agak berat saat 3 bulan pertama, tapi tenang aja, lama-lama semuanya bisa lancar dan tertib kok," kata Fitra sambil menunjukkan inilah tips belajar ala Fitra di sekolah terbuka Amerika.

1. Pertama kali tiba di negara tempat kita belajar, pada masa-masa awal harus serius menjalani adaptasi terutama Bahasa. Usahakan, kamu menjadi orang yang supel, dan banyak bertanya. Kalau ada yang tidak dimengerti, tanyakan saja. Guru-guru di sana selalu siap memberikan materi tambahan pada saat break lunch atau pulang sekolah.

2. Belajarnya harus disiplin dan tertib. Manajemen waktu itu penting, caranya kamu harus mendaftar kegiatan harian kamu dengan sangat apik dan ditaati. Kamu boleh sekali menguti banyak kegiatan, tetapi tugas-tugas belajar harus diatur sedemikian rupa.

3. Bergaul dengan sesama pelajar dan guru, jadi pada saat ada kesulitan, kita dapat langsung berkomunikasi dengan mereka. Ikutlah makan siang, olahraga, atau salah satu kegiatan yang lain dari mereka. Dengan sering bersama mereka, kita sudah menjadi bagian dari komunitas mereka. Tapi ingat, tetap jaga orisinalitas bangsa. Bebas, tapi sopan. Dan jangan lupa, minta kontak person dan media sosial untuk menjaga komunikasi kita.

4. Jaga Kesehatan. Yang ini tidak kalah penting jika kamu sering aktif di lingkungan baru biasanya tubuh juga ikut beradaptasi. Iklim dan cuaca yang baru, kadang kurang cocok dengan kondisi tubuh kita, jadi harus bisa jaga kesehatan agar aktifitas belajar tidak terganggu. Usahakan makan tepat waktu, dan berolahraga secara mandiri
.

Keuntungan Belajar di Luar Kelas


MBSN/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Murid SD Keputran 8 mengikuti pelajaran Bahasa Inggris di bangunan Siti Hinggil di Alun-alun Selatan, Yogyakarta, Selasa (11/5). Kegiatan belajar di luar ruang kelas dapat membantu siswa mengurangi kejenuhan sekaligus meningkatkan semangat belajar mereka.
MBSN - Belajar di luar ruangan kelas merupakan salah satu upaya terciptanya pembelajaran terhindar dari kejenuhan, kebosanan, dan persepsi belajar hanya di dalam kelas. Pembelajaran tak perlu melulu dilakukan di dalam kelas, tetapi bisa dilaksanakan di luar kelas, seperti di tempat-tempat terbuka tempat manusia bisa saling berinteraksi.

Hal ini disadari oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wipama Tangerang. Konsep belajar di luar sekolah telah diperluas menjadi belajar dari luar sekolah. Sekitar 100 siswa/i kejuruan ini diboyong belajar jauh dari gedung sekolahnya di Cikupa Tangerang ke ruangan AtAmerica, Gedung Pacific Place, Jakarta, Jumat (14/9/2012).

"Sengaja, kami mengajak para siswa untuk belajar di luar sekolah agar mereka tidak jenuh, dan dapat mengembangkan kreativitas serta melihat berbagai hal untuk mengglobal," kata Yaya Sukatya, Kepala SMK Wipama, saat berbincang dengan Kompas.com.

Yaya mengatakan, kegiatan seperti ini dirasakan betul manfaatnya, karena selain dapat mengubah persepsi pembelajaran, kunjungan ini sekaligus membuka wawasan siswanya.

"Mengajak siswa belajar di luar kelas dapat memberi pengaruh positif, dapat menambah wawasan, bahkan dapat langsung diaplikasikan di lapangan," ucapnya lagi.

Aplikasi yang dimaksud sangat beragam, Yaya memaparkan alasan mengajak siswanya ke pusat kebudayaan Amerika adalah menginginkan siswanya memiliki pengetahuan soal negara adidaya tersebut, selain itu juga berada dalam lingkungan kondusif untuk membudayakan bahasa internasional membuat para siswanya tertantang untuk menggunakan bahasa tersebut.

"Ini memacu siswa agar lebih aktif lagi berkomunikasi langsung dalam bahasa Inggris. Para siswa harus melihat sendiri, inilah keadaan paling kini. Semua harus pandai menyampaikan sesuatu dalam bahasa yang global," terangnya.

Belajar di luar sekolah juga lebih membuka pandangan para siswa sehingga pengetahuan di luar kurikulum pun dapat diterima lebih baik.

"Kunjungan saat ini memang kita bertemu wakil dari Kedutaan Amerika Serikat, kita tidak secara langsung belajar kebudayaannya, tapi kita belajar politik di Amerika, dan anak-anak suka itu," katanya.

Mahasiswa Brunei Ajar Bahasa Inggris di Lamongan



MBSN – Sekitar 13 mahasiswa dari Faculty of Art and Political Science dan Faculty of Economy Universiti Brunei Darussalam (UBD) datang ke Indonesia untuk mengikuti Community Outreach Program (COP), semacam kegiatan kuliah kerja nyata (KKN), Jumat (13/9/2012) lalu. Mereka akan mengajar Bahasa Inggris di sejumlah sekolah di Lamongan.

Wakil Dekan I FIB Unair Nur Wulan mengatakan, untuk satu bulan pertama, ketiga belas mahasiswa UBD akan diajak mengajar Bahasa Inggris di beberapa sekolah dan madrasah aliyah di Lamongan. Beberapa sekolah yang menjadi tempat mereka mengajar anatara lain; SMAN 1 Lamongan, SMA 2 Lamongan, MAN Lamongan, SMK Muhammadiyah Lamongan, dan SMK NU Lamongan.

“Sebenarnya kegiatan utama mereka di sana adalah untuk meningkatkan keterampilan Bahasa Inggris siswa-siswa tersebut. Jadi peran mereka di sana nanti seperti native speaker. Selain itu, pihak sekolah juga sudah berencana akan mengajak mahasiswa UBD itu untuk ikut kegiatan sosial yang diselenggarakan sekolah,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga

Selain mengajar Bahasa Inggris di sekolah-sekolah di Lamongan, pada bulan mahasiswa UBD ini juga akan diajak menjadi pengajar di Sekolah Unair Mengajar, untuk mengajar anak-anak jalanan bersama para pengajar muda di Unair.

“Artinya, mereka akan mengajar untuk anak-anak jalanan di Surabaya bersama pengajar-pengajar muda Unair lainnya, tapi karena kegiatan mengajar Unair Mengajar hanya seminggu sekali, mereka juga akan mengisi kegiatan dengan mengajar di beberapa SMA di Surabaya,” tambah Nur Wulan.

Kedatangan mahasiswa UBD selama 14 minggu ke depan ini merupakan hasil kerja sama Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga dengan UBD. Sebelumnya, lima mahasiswa FIB juga sudah pernah dikirim ke negara Brunei untuk mengikuti program pertukaran di UBD selama satu bulan.

Tahun ini, untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tujuan program COP UBD, padahal seringnya mahasiswa UBD memilih Thailand sebagai negara tujuan untuk mengambil COP tersebut. Mereka pun terkesan dengan kondisi yang mereka lihat di Surabaya.

“Ini first time kami ke Indonesia, dan kami baru tahu ternyata Indonesia punya banyak kekayaan budaya. Menarik sekali bisa belajar di Indonesia,” ujar Wardah, salah seorang mahasiswa UBD ketika diterima oleh Wakil Rektor I Unair Prof. Dr. Ahmad Syahrani, M.S., Apt., bersama dengan kedua belas mahasiswa lainnya. 

Mendikbud: Indonesia Tak Mutlak Buta Aksara


MBSN/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Naskah Serat Kempalan Dongeng yang ditulis pada tahun 1875 dengan aksara Jawa dialihkan ke tulisan latin di Perpustakaan Puro Pakualaman, Yogyakarta, Selasa (17/1). Proses transliterasi ini terus dilakukan sebagai upaya pendokumentasian serta penyelamatan 251 naskah kuno yang telah berusia lebih dari 100 tahun dan disimpan di perpustakaan tersebut.
MBSN - Puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-47 resmi digelar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (16/9/2012). Secara langsung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh memimpin acara yang dihadiri ratusan pamong belajar, guru, dan siswa-siswi dari berbagai sekolah di wilayah Kalimantan dan Indonesia bagian lain.

Dalam sambutannya, Nuh menyampaikan, keaksaraan merupakan landasan penting untuk memungkinkan setiap warga negara menjadi individu pembelajar. Menurutnya, kemampuan keaksaraan membuka kesempatan luas bagi setiap individu untuk mengenal dunia sekitarnya, memahami berbagai faktor yang memengaruhi lingkungan, berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dan kehidupan demokrasi, serta memperkuat identitas budayanya.

"Bagi warga Indonesia, aksara bukanlah suatu hal yang baru. Indonesia memiliki lebih dari 300 etnik dan 680 bahasa daerah telah memiliki tradisi keaksaraan sendiri. Sejak dulu telah dikenal aksara lokal, seperti aksara Palawa, Batak, Kawi, Pegon dan lain-lain," kata Nuh.

Indonesia juga, jelas Mendikbud, mengenal tradisi dan ekspresi lisan sangat kuat yang disampaikan melalui petuah secara turun temurun. Dengan tegas ia menambahkan, aksara bukan hanya sekadar simbol grafis, melainkan juga mencerminkan budaya ajaran.

"Ujaran melahirkan nilai yang kemudian diterjemahkan menjadi ajaran. Ajaran inilah secara turun temurun menjadi budaya lisan yang sangat kuat. Oleh karena itu, Indonesia tidak secara mutlak atau absolut buta terhadap aksara, terutama aksara lisan atau ungkapan verbal," tandasnya.

Sebelumnya, di luar lokasi acara, ratusan siswa-siswi di tingkat SD dan SMP berbaris di sepanjang jalan dari Bandar Udara Tjilik Riwut sampai ke Hotel Swissbel yang menjadi lokasi puncak peringatan HAI. Ratusan siswa itu dengan sabar menanti kedatangan Mendikbud, Mohammad Nuh sambil melambaikan tangan dan bendera merah putih berukuran kecil.
 

Video

Tukeran Link Yuk?

Support : Creating Website | Johny Template - All Rights Reserved
Copyright © 2012. MBS - News - Proudly Powered by Blogger
Lisensi Creative Commons DMCA.com